Minggu, 27 Desember 2015

Kepribadian Anak Tengah

1. Memiliki etos kerja yang baik
Anak tengah biasanya memiliki etos kerja yang lebih kuat dibanding saudara-saudaranya. Kondisi ini terbentuk akibat posisinya sebagai anak tengah yang biasanya menjadi tumpuan saudara-saudaranya. Ia tak bisa menolak perintah sang kakak, tetapi tidak memiliki kuasa memerintah sang adik. Ia terbiasa mendapatkan sesuatu dengan tidak mudah, harus berusaha keras untuk mendapatkan apa pun.
2. Penjaga perdamaian
Anak tengah biasanya terjebak di antara dua kepribadian yang kuat: si sulung yang egois dan si bungsu yang manja. Pertikaian antarsaudara paling sering terjadi antara si sulung dengan si bungsu, sementara si anak tengah yang biasanya menengahi. 
3. Mandiri
Sejak dilahirkan, anak tengah telah terbiasa berbagi perhatian dan kasih sayang dengan kakaknya. Kemudian ia harus membaginya lagi dengan adik bungsunya. Ini sebabnya anak tengah tak pernah mendapatkan perhatian secara penuh dari orang tua. Terbiasa tidak bisa mengandalkan orang tua sepenuhnya, membentuknya menjadi pribadi yang mandiri. Ia tidak pernah mengeluh bila merasa bosan. Anak tengah tahu bagaimana caranya menghibur diri sendiri dan yang lebih penting lagi, nyaman saat sendirian.
4. Kreatif
Kemandirian anak tengah juga membentuknya menjadi pribadi yang kreatif. Ia senang bereksplorasi dengan sesuatu, juga memiliki kepekaan yang kuat terhadap hal-hal yang benar dan salah. Kreativitas si tengah juga muncul sebagai dorongan untuk menghibur dirinya sendiri.
5. Easy going
Anak tengah sangat tahu bagaimana mengikuti arus. Ia tak mau menjadi sumber konflik. Ini menjadikan si tengah teman yang sangat asyik untuk bertualang. Ia tak memiliki agenda pribadi, tetapi mau melakukan apa yang orang lain minta lakukan dan menikmatinya.
6. Tahu bagaimana memenangi perdebatan
Ketahuilah dengan pasti apa yang akan Anda katakan sebelum berdebat dengan anak tengah. Ia memiliki cara untuk mengalahkan argumentasi Anda, dengan cara yang santai. Saat berdebat, si tengah mampu mengejutkan orang lain, yang biasanya memandang mereka sebelah mata, terutama karena sikapnya yang biasa mengikuti arus. Ia tidak senang dengan perdebatan kecil. Namun ketika marah dan tidak terima akan sesuatu, ia bisa mengalahkan Anda dengan mudah.
7. Pandai berkompromi
Anak tengah tahu bagaimana memilih perdebatan yang layak untuk mereka, tetapi yang lebih penting lagi tahu bagaimana berkompromi. Tumbuh dengan berbagi semua hal dengan kakak dan adik, si tengah terbiasa berkompromi. Saat kecil, ia biasa berbagi mainan dan makanan dengan saudara-saudaranya. Ini yang membuat si tengah mampu menekan ego, pandai berkompromi, dan sangat pengertian.
8. Pendengar yang baik
Anak tengah terlahir sebagai pendengar yang baik. Ia terbiasa berempati dan mampu memberikan saran. Sekali lagi, ia tahu bagaimana untuk memecahkan masalah karena ia tahu untuk mendengarkan terlebih dahulu sebelum membuka mulut. Jika Anda memiliki masalah, konsultasikan dengan anak tengah.
9. Memperlakukan orang lain dengan baik
Ini sifat yang sangat dikagumi dari seorang anak tengah. Ia tahu bagaimana caranya menempatkan orang lain di atas diri sendiri. Itu sudah menjadi sifat bawaan anak tengah. 
10. Kompetitor yang hebat
Anak tengah harus berjuang dan bersaing untuk mendapat yang diinginkannya. Mengingat etos kerja yang tak tertandingi, anak tengah tahu bagaimana memenangi sesuatu melalui kekuatan dan keinginannya yang kuat.  

Laut, Senja, & Kamu

Gadis itu duduk menghadap lautan. Baginya, senja selalu sama. Laut selalu sama. Menghadirkan cerita yang dulu pernah ia alami dalam hidupnya. Ingatan itu terus muncul tiap kali ia menjejakkan tanahnya di pasir pantai. Sosok itu selalu hadir tiap ia menghirup angin laut. Gemuruh ombak seolah meneriakkan namanya. Berkali-kali di telinganya. Senja ini senja kesekian. Senja yang sama. Hanya saja tempatnya yang berbeda.
Airnya sama. Ombaknya barangkali yang berbeda. Ombak di sini lebih keras dari ombak di sana. Ombak yang membawa orang itu kembali ke hadapannya. Ia tahu. Hal ini bukanlah kenyataan. Ia tahu, semuanya sudah tertinggal bertahun-tahun silam. Hanya saja, perasaan itu selalu mengusik hatinya. Tiap kali ia menikmati senja. Tiap ia berada di tempat ini. Tempat yang harusnya membuatnya tenang. Tempat yang dulu sangat ia cintai.
Dua orang remaja berjalan bersisian. Di atas pasir putih. Di tepi sebuah pantai dengan ombak yang dengan keras terus menghempas karang di sekeliling lautan itu. Gadis yang berjalan di sebelah kiri berlarian di atas pasir. Sementara laki-laki yang bersamanya sibuk dengan kamera di tangannya. Mengabadikan apa-apa yang ada di pantai itu. Pemandangan di pantai itu memang mengagumkan. Air laut yang dipenuhi ombak bergulung-gulung. Pasir halus yang nyaman sebagai pijakan. Barisan karang yang menjulang tinggi, seperti dinding untuk melindungi lautan itu.
Laki-laki itu duduk di atas sebuah batu.
“Gimana hubungan kamu sama Ian, Ra?”
Gadis itu menoleh. “Baik-baik saja.” Katanya datar. Duduk di samping teman laki-lakinya.
“Kamu pasti bahagia ya bersama dia?”
Gadis yang dipanggil Ra itu hanya diam. Memandang laki-laki itu sejenak, kemudian membuang muka. Menatap ombak yang masih semangat menghantam karang.
“Dia beruntung bisa mendapatkan hati kamu, Ra.” Laki-laki itu memandang Ra. Lama. Tersenyum. Ra sedikit salah tingkah mendengar perkataan Dion.
“Sebenarnya Ra.. Seandainya kita bisa seperti dulu..”
Ra menatap Dion. Ia mulai gusar. Ia mulai takut dengan pembicaraan ini. Dion tahu, saat ini Ra sedang menjalin kisah dengan Ian. Sudah satu tahun lebih Ra bersama Ian. Dion pasti tahu itu. Ra juga sadar betul dengan apa yang sedang dijalaninya. Tapi Ra juga tahu persis. Dalam hatinya. Jauh di dalam sana, masih ada Dion. Ra yakin bahwa ia belum bisa melupakan Dion sepenuhnya. Meskipun cerita itu sudah berlalu dua tahun yang lalu. Tapi Ra masih memendam perasaan yang sama pada Dion. Ra belum bisa menghapus rasa itu.
Ra tahu, itu tak benar. Tak seharusnya ia seperti itu. Apalagi saat ini, sudah ada Ian. Tak semestinya Ra memendam perasaan pada laki-laki lain. Ra tahu hal ini akan sangat menyakiti hati dan perasaan Ian. Tapi Ra tak bisa berbohong pada dirinya. Ra masih menyayangi Dion. Masih sama. Seperti dua tahun lalu. Itulah mengapa Ra selalu takut tiap kali berada di dekat Dion. Takut tak bisa mengendalikan dirinya. Takut perasaan itu menyeruak di antara tatapan-tatapan matanya.
“Ra..”
Ra menoleh. sedikit terkejut. ‘Ah, mengapa pula aku harus berhadapan denganmu?’ batin Ra.
“Sebenarnya, aku masih sayang sama kamu, Ra.” Ra hanya diam. Sebenarnya ia juga tahu hal itu. Dari cara Dion memandangnya. Cara Dion memperhatikan dirinya.
‘Oh Tuhan, bagaimana ini? Jantungku!’ batin Ra sibuk mengendalikan diri.
“Ehm, bukannya kamu lagi deket sama saudara sepupuku?”
Ya. Kenyataan satu ini cukup menyakitkan bagi Ra. Laki-laki yang pernah mengisi hatinya -hingga saat ini- justru dekat dengan saudaranya. Ra tidak tahu harus berkata apa. Ra tahu ia tak berhak menentang mereka. Dion bukan siapa-siapa lagi untuk Ra. Tak lebih dari teman.
Dion menarik napas. “Kami hanya teman, Ra. Sungguh.”
“Yang benar? Ku dengar kamu menyukainya?”
“Iya suka. Tapi hanya sebagai Adik, dan teman. Tidak lebih.”
“Oh.”
“Aku serius, Ra. Aku tidak ada hubungan apapun dengan Dea. Kami hanya berteman. Hatiku masih menyimpan rasa yang sama untuk kamu, Ra. Seperti dua tahun lalu.”
Ra menghela napas. Matanya sibuk menatap sekeliling pantai. Tak ingin beradu pandang dengan Dion. Perasaannya benar-benar kacau. Dion. Ian. Dea. Ra. Arghh!
“Ra.. jangan diam saja. Aku lagi ngomong sama kamu.”
“Hmm. Terus aku harus gimana? Kamu kan tahu sendiri situasinya sekarang seperti apa?” Ra mulai geram. Semudah itukah masalah ini bagi Dion?
“Aku tahu, Ra. Kamu nggak mungkin ninggalin Ian. Kamu pasti lebih milih dia. Dia yang lebih dari aku. Dia yang bisa buat kamu bahagia.”
“Hmm..”
“Tetapah seperti ini, Ra. Jangan pedulikan aku. Aku cuma mau bilang itu aja. Semoga kamu bahagia dengan Ian.”
Astaga! Seperti itukah laki-laki yang Ra cintai selama ini? Seperti itukah laki-laki yang membuatnya tak bisa lupa meski sudah lama kisah itu berakhir? Seperti itukah laki-laki yang membuat hatinya mengkhianati orang yang saat ini sedang menggantungkan hati padanya? Ra tak habis pikir dengan apa yang dilakukan Dion. Laki-laki itu.. Ah! Ra sudah kehabisan kata-kata. Berbulan-bulan hatinya digantung oleh laki-laki itu. Dion sangat senang menarik ulur perasaan Ra. Hari ini Dion berkata seperti ini. Mendekati Ra, meminta Ra tinggal di sisinya. Tapi esoknya, tiba-tiba Dion hilang begitu saja. Tanpa kabar. Tanpa penjelasan.
Seperti waktu itu. Dion berkata bahwa ia masih menyimpan perasaan yang sama pada Ra. Dion pun berharap bahwa mereka bisa seperti dulu lagi. Hari itu. Ra lupa pada Ian. Ra lupa pada janjinya untuk Ian. Ra lengah. Ia tak bisa mengendalikan dirinya. Ra hanya peduli bahwa saat itu ia sedang bersama Dion. Ra menikmati satu hari itu. Meski Ra tahu, ada penyesalan di hati Ra. Mengapa ia melakukan hal itu, sementara di sana Ian sedang menunggunya.
Ra lebih menyesal lagi. Ra kecewa pada Dion. Setelah satu hari di pantai itu, Dion pergi begitu saja. Hilang. Tanpa kabar. Tanpa penjelasan. Ra bingung, apa sebenarnya yang diinginkan Dion. Ra sempat beripikir bahwa Dion akan sungguh-sungguh memintanya berada di sisinya. Ra berpikir Dion akan mengajak Ra merencanakan masa depannya. Ra kira.. Ah, mengira-ngira memang melelahkan. Ra benci. Pada dirinya sendiri. Mengapa ia begitu mudah terjatuh dalam permainan yang dibuat Dion. Ra marah. Mengapa Dion setega itu padanya. Sementara Dion tahu bahwa ada hati yang harus dijaga oleh Ra. Tapi mengapa Dion seolah tak peduli. Mengapa Dion hanya mementingkan kemauannya sendiri.
Angin bertiup lembut. Gemuruh ombak menghantam barisan karang, bergulung-gulung di tengah riak air. Matahari jingga di kejauhan, berjalan menuju persembunyiannya. Malu pada bulan yang tersenyum di atas sana. Gadis itu masih diam, terpaku di tempatnya. Tak peduli dengan keindahan yang tersaji di depannya.
“Kamu tidak pernah berubah, Dion. Kamu suka membuat orang terbang setinggi awan, kemudian kamu jatuhkan ke dasar jurang.”
Satu titik air mata jatuh ke pipi Ra. “Dan aku pun masih sama. Menjadi orang bodoh yang terus memikirkanmu. Meski tahu, kamu tak akan kembali lagi, dan memintaku bertahan di sisimu.”
Ra tersenyum. Getir. Air mata terus mengalir sepanjang sore itu. Ditengahi deru ombak. Matahari senja di seberang sana tersenyum padanya. Prihatin.

Kamis, 26 November 2015

Perbedaan Taaruf dan Pacaran?


Ta’aruf diartikan sebagai perkenalan. Namun dalam praktek sehari-hari ada yang menggunakan kata taaruf sebagai suatu proses sebelum ikhwan dan akhwat menjalani pernikahan. Dalam taaruf, mereka saling mengenalkan keadaan diri masing-masing, bila cocok bisa dilanjutkan ke proses khitbah dan bila tidak maka proses akan dihentikan. Mungkin seperti itu secara sederhananya, walaupun pada prakteknya bisa begitu rumit dan kompleks.

Pacaran adalah suatu hubungan dekat yang dibuat oleh 2 orang (biasanya lawan jenis) tanpa ada ikatan resmi. Biasanya pacaran dilakukan karena adanya rasa saling suka. Dalam pacaran kadang disertai aktivitas yang terlalu intim dan dilarang agama, namun ada juga yang masih bisa menjaga dirinya masing2. Dalam hubungan pacaran, bisa jadi ada rencana pernikahan, namun kebanyakan belum memikirkan ke arah pernikahan. Dan bagi yang memikirkan pernikahan pun ada yang mau nikah dalam waktu dekat dan ada yang masih lama rencana nikahnya. Namun, persepsi umum dari pacaran adalah aktivitas intim (kedekatan) yang dilakukan 2 orang yang masih belum resmi menjadi suamu istri. Kedekatan itu bisa kedekatan secara fisik dan bisa jadi kedekatan komunikasi.
Banyak orang-orang yang berniat ta’aruf namun dalam prakteknya mereka berbuat aktivitas seperti layaknya orang pacaran. Sehingga niat menikah pun menjadi tertunda gara-gara mereka sudah merasa dekat, dan mereka puas dengan kedekatan itu sehingga tidak jadi memikirkan ke arah pernikahan.
Adapun perbedaan pacaran dengan ta’aruf yaitu:
1. Tujuan
- taaruf : mengenal calon istri/suami, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pernikahan.
- pacaran : mengenal calon pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pacaran, syukur-syukur bisa nikah dan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat.
2. Kapan dimulai
- ta’aruf : saat calon suami dan calon istri sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah siap secara fisik, mental serta materi.
- pacaran : saat sudah diledek sama teman:”koq masih jomblo?”, atau saat butuh temen curhat, atau yang lebih parah saat taruhan dengan teman.
3. Pertemuan
- ta’aruf : pertemuan dilakukan sesuai dengan adab bertamu biasa, dirumah sang calon, atau ditempat pertemuan lainnya. Hanya semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan dalam koridor syari`ah Islam. Minimal harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Sehingga tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton, boncengan, kencan, ngedate dan seterusnya dengan menggunakan alasan ta`aruf. Dan frekunsi pertemuannya, lebih sedikit lebih baik karena menghindari zina hati.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dgn wanita kecuali bersama mahram.”
Hal itu krn tidaklah terjadi khalwat kecuali setan bersama keduanya sebagai pihak ketiga sebagaimana dlm hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir mk jangan sekali-kali dia berkhalwat dgn seorang wanita tanpa disertai mahram krn setan akan menyertai keduanya.”
Selama pertemuan pihak laki dan wanita dipersilahkan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan, kondisi pribadi, keluarga, harapan, serta keinginan di masa depan.
Menjadi jelas pula bahwa tidak boleh mengungkapkan perasaan sayang atau cinta kepada calon istri selama belum resmi menjadi istri. Baik ungkapan itu secara langsung atau lewat telepon, ataupun melalui surat. Karena saling mengungkapkan perasaan cinta dan sayang adalah hubungan asmara yang mengandung makna pacaran yang akan menyeret ke dalam fitnah.
Adapun cara yang lebih syar’i untuk mengenal wanita yang hendak dilamar adalah dengan mencari keterangan tentang yang bersangkutan melalui seseorang yang mengenalnya, baik tentang biografi (riwayat hidup), karakter, sifat, atau hal lainnya yang dibutuhkan untuk diketahui demi maslahat pernikahan. Bisa pula dengan cara meminta keterangan kepada wanita itu sendiri melalui perantaraan seseorang seperti istri teman atau yang lainnya. Dan pihak yang dimintai keterangan berkewajiban untuk menjawab seobyektif mungkin, meskipun harus membuka aib wanita tersebut karena ini bukan termasuk dalam kategori ghibah yang tercela. Hal ini termasuk dari enam perkara yang dikecualikan dari ghibah, meskipun menyebutkan aib seseorang. Demikian pula sebaliknya dengan pihak wanita yang berkepentingan untuk mengenal lelaki yang berhasrat untuk meminangnya, dapat menempuh cara yang sama.
- pacaran : pertemuan yang dilakukan hanya berdua saja, pagi boleh, siang oke, sore ayo, malam bisa, dini hari klo ngga ada yang komplain juga ngga apa-apa. Pertemuannya di rumah sang calon, kantor, mall, cafe, diskotik, tempat wisata, kendaraan umum & pribadi, pabrik dll. Frekuensi pertemuan lazimnya seminggu sekali, pas malem minggu. Adapun yang dibicarakan cerita apa aja kejadian minggu ini, ngobrol ngalur-ngidul, ketawa-ketiwi.
4. Lamanya
- ta’aruf : ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, lebih cepat lebih baik. dan ketika informasi sudah cukup (bisa sehari, seminggu, sebulan, 2 bulan), apa lagi yang ditunggu-tunggu?
- pacaran : bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun, 2 tahun, bahkan mungkin 10 tahun.
5. Saat tidak ada kecocokan saat proses
- ta’aruf : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan harus cara yang baik dan menyebut alasannya.
- pacaran : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan/tanpa menyebut alasannya.
Dengan demikian jelaslah bahwa pacaran bukanlah alternatif yang ditolerir dalam Islam untuk mencari dan memilih pasangan hidup.
6)} Kira-kira hal apa saja yang perlu diketahui atau diperhatikan dari pasangan ta’aruf agar merasa tidak tertipu?
Adapun yang perlu kita ketahui dari pasangan ta’aruf kita (diambil dari http://www.eramuslim.com) yaitu:
Pertama, kenalilah calon pasangan anda. Apakah ia seorang yang memiliki komitmen terhadap agamanya? Apakah ia konsisten menjalankannya? Apakah ia selalu memperdalam pengetahuan agamanya? Apakah ia siap berubah sesuai arahan NabiNya (Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam)?
Kedua, amati bagaimana caranya mengatasi masalah hidup. Apakah ia mencari arahan dari Al Qur’an atau Sunnah Nabi ? Apakah ia cukup sabar dan tidak mengeluh dan menyalahkan nasib?
Ketiga, kenali bagaimana calon anda dalam menghadapi saat-saat senang atau gembira? Apakah ia mudah bersyukur? Apakah dalam bergembira ia tidak berlebihan?
Keempat, bagaimana caranya berinteraksi dengan anda dan orang lain? Apakah mudah berkomunikasi atau sulit? Apakah sering mengumbar janji muluk dan kata pujian? Dalam berbicara apakah siap bermusyawarah atau lebih suka menang sendiri? Apakah ia mudah menghargai orang lain?
Kelima, tentang sikap dan pandangannya tentang diri sendiri? Apakah ia terlalu percaya diri? Ataukah percaya diri secara proporsional dan berdasar? Apakah ia minder dan mudah putus asa?
Keenam, tentang sikap terhadap ilmu, apakah berwawasan luas dan mau belajar ataukah lebih suka membatasi minat dan perhatiannya terhadap hal-hal yang sempit?
Ketujuh, bagaimana sikapnya terhadap atasan dan bawahan dirinya? Apakah ia terlalu takut pada atasan? Apakah ia sewenang-wenang terhadap bawahan?
Kedelapan, kenalilah selera-seleranya, apakah ada yang sangat bertentangan dengan anda sendiri? Apakah tidak bisa saling memahami perbedaan selera ini?
Kesembilan, kenali keluarganya. Apakah ada hal-hal yang perlu menjadi catatan seperti apakah calon mertua sangat dominan terhadap anaknya ataukah biasa-biasa saja?
Mungkin masih banyak contoh-contoh pertanyaan dan pengamatan yang dapat diujikan kepada calon pasangan. Cari tahulah dengan berbagai cara, baik bertanya langsung, bertanya ke pada orang-orang dekatnya atau mengamati.
Sesudah mengumpulkan berbagai bahan ini, kemudian diskusikanlah dengannya beberapa hal berikut:
1. Bagaimana atau dari mana akan mengambil sumber hukum dalam kebijakan rumahtangga? Darimana sumber hukumnya dan bagaimana proses penetapan keputusannya?
2. Bagaimana cara menghadapi perbedaan pendapat dan ke mana mencari penengah?
Diskusikan juga berbagai hal kecil namun mungkin penting, misal akan tinggal di mana kelak? Dari mana sumber penghasilan keluarga? Apakah ada diantara anda berdua yang masih ingin melanjutkan sekolah? Apakah istri kelak akan bekerja? Bagaimana mengasuh anak? Dan masih banyak lagi, namun pilihlah yang bagi anda lebih penting.
Jika ha-hal ini sudah dibicarakan dan ternyata tak ada masalah atau perbedaan pendapat yang terlalu tajam antara anda berdua, barulah dapat dikatakan Insya Allah anda berdua cocok. Wallahua’lam .
7)} Bagaimana Bila Ta’aruf Gagal?
Karena ta’aruf adalah sarana pertama menuju pernikahan, maka adakalanya ia berhasil lalu berlanjut ke khitbah dan akad nikah, ada kalanya pula ia tidak berlanjut ke pernikahan. Bagaimana bila ta’aruf gagal? Ada empat tips dalam buku Tak Kenal Maka Ta’aruf yaitu :
Pertama, Yakinilah bahwa ini yang terbaik dari Allah. Bukankah lebih baik ta’aruf tidak dilanjutkan daripada menikah tetapi tidak ada kecocokan lalu timbul perselisihan dan banyak permasalahan?
Kedua, tetaplah memperbaiki diri. Kembali kepada QS. An-Nur : 26 bahwa perempuan yang baik hanya untuk lelaki yang baik, demikian sebaliknya.
Ketiga, tak perlu malu dan trauma. Jangan takut untuk melakukan ta’aruf lagi.
Keempat, lakukan muhasabah dan evaluasi diri. Bisa jadi ta’aruf yang gagal membuat kita tersadar ada kelemahan yang harus diperbaiki. Dengan demikian kita menjadi lebih baik dan sempurna.

Adakah Hukum Karma dalam Islam?

Dalam catatan ini bukan niat untuk menghakimi TAPI saya ingin mengulas dan meluruskan apa itu Karma menurut Islam karena banyak teman teman kita yang terpengaruh oleh Doktrin Doktrin yang diluar Islam Sana Sehingga mencampur ajaran Haq dengan Ajaran Batil. Dan Sepertinya Sudah mendarah Daging diMasyarakat Awan Sekarang

mari Kita Simak

Allah sendiri Berfirman:

QS Al Baqarah (2) : 42 Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.

Sebenarnya didalam Hukum Islam tidak ada nama Istilah KARMA karena Allah sendiri Berfirman Dalam Al Quran

Q.s 35:18. Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[1252].

Q.s 6:164 dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain

Q.s 53: 38. (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,

Sesungguhnya istilah hukum karma/karmaphala tidaklah dikenal dalam syari’at Islam karena istilah yang demikian ini adalah istilah di dalam ideologi pokok/keyakinan/aqidah agama dharma. Oleh karena itu tidak selayaknya kita bertaqlid mengaminkan kesimpulan beliau bahwa hukum karma diakui keabsahannya oleh Islam kecuali setelah kita mengetahui secara ilmiyah hakekat hukum karma itu sendiri.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا

“Dan janganlah engkau mengikuti apa yang engkau tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawaban.” (QS. Al-Isra’: 36)

Maka kami akan membawakan definisi dan kedudukan penting aqidah hukum karma dalam pandangan pemiliknya (Hindu dan Budha) agar seorang muslim yang mencintai Allah Ta’ala dan RasulNya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan memiliki kecemburuan terhadap Dienul Islam bisa membandingkannya dengan tindakan gegabah dan (maaf) ngawur serta sembrono yang mengaitkan keyakinan batil dan sesat tersebut dengan dienul Islam yang sempurna. Maha Suci Allah dari apa yang dikatakannya.

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Al Maidah: 3)

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.“ (Ali Imran:19)

Pentingnya Hijab

PENTINGNYA HIJAB
1. Hijab Itu Adalah Ketaatan Kepada Allah Dan Rasul
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (yang artinya):
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (yang artinya): “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)
2. Hijab Itu ‘Iffah (Kemuliaan)
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya): “Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
3. Hijab Itu Kesucian
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya):
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya): “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)
4. Hijab Itu Pelindung
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan”
Sabda beliau yang lain (yang artinya): “Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya.”
Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.
5. Hijab Itu Taqwa
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman(yang artinya): “Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)
6. Hijab Itu Iman
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman (yang artinya):“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.” (Q.S. An-Nur: 31).
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman (yang artinya): “Dan istri-istri orang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah radhiyallahu anha dengan pakaian tipis, beliau berkata: “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”
7. Hijab Itu Haya’ (Rasa Malu)
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”
Sabda beliau yang lain (yang artinya):“Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.”
Sabda Rasul yang lain (yang artinya): “Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”
8.. Hijab Itu Perasaan Cemburu
Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu berkata:
“Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.”

Hijab & Akhlak adalah 2 hal yang berbeda

Assalamualaikum...
Hijab atau Jilbab merupakan salah satu penutup aurat wanita muslimah. Kerap kali permasalahan hijab dikaitkan dengan akhlak seseorang. Hingga hampir mencoreng kesucian hijab itu sendiri. Walau sebenarnya Hijab dan Akhlak merupakan dua hal yang sangat berbeda.

Beberapa hari yang lalu, saya membaca DP teman bbm saya. Kurang lebih seperti ini kalimatnya..

Jika engkau berjilbab dan ada yang mempermasalahkan akhlaqmu, katakan pada mereka bahwa "Antara jilbab dan akhlaq adalah 2 hal yang berbeda". Berjilbab adalah murni perintah Allah, wajib untuk wanita muslim yang telah baligh tanpa memandang akhlaqnya baik atau buruk, sedangkan akhlaq adalah budi pekerti yang tergantung pada pribadi masing-masing. Jika seorang wanita berjilbab melakukan dosa atau pelanggaran, itu bukan karna jilbabnya namun karna akhlaqnya. "Yang berjilbab belum tentu berakhlaq mulia, namun yang berakhlaq mulia pasti berjilbab"
Saya sangat setuju dengan kata-kata tersebut, bukan berarti saya mendukung para wanita yang berjilbab untuk tidak berakhlaq mulia ya :D cuman sudah menjadi rahasia umum pemikiran manusia-manusia yang merasa dirinya sudah paling benar bahwa jikala melihat wanita yang berjilbab namun akhlaqnya kurang baik beranggapan wanita itu menggunakan jilbabnya untuk menutupi kelakuan buruknya. Na'uzubillah...

Hijab Dan Akhlak Adalah Dua Hal Yang Berbeda(artinya) ”Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ’Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Al Ahzab (33): 59]

(artinya) ” Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki- laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” [QS.AnNur(24) : 31]

Hijab Dan Akhlak Adalah Dua Hal Yang Berbeda


Sabda Rasulullah shallallahu ’alahi wassalam yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari ’Aisyah, (artinya) : ”Hai Asmaa! Sesungguhnya perempuan itu apabila telah dewasa/sampai umur, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini.” Rasulullah Shallahllahu ’alaihi wassalam berkata sambil menunjukkan muka dan kedua telapak tangan hingga pergelangan tangannya sendiri.

Ringkasnya begini, sebagai seorang muslimah, jilbab itu hukumnya WAJIB. Tidak ada tawar-menawar dalam hal ini. Namun, terkadang jilbab dijadikan tolak ukur perilaku seseorang. ''Dia berjilbab, tapi kelakuannya buruk''. Pertanyaan saya, kenapa MENYALAHKAN jilbabnya?! toh memakai jilbab sudah menutupi rambutnya dari pandangan kaum adam. Bukankan itu sudah menjalankan satu kewajiban.

Jika ada seorang wanita berjilbab, tapi akhlaknya buruk. Berarti, wanita itu hanya sekedar 'mengetahui' belum 'memahami'. Kita tidak boleh menyalahkan jilbabnya, karna itu kewajiban, cukup pribadinya...

Kesimpulan: Pakailah jilbabmu seraya tidak sekedar berniat untuk melakukan suatu hal yang wajib dari perintah Allah. Jangan kamu memakai jilbab hanya untuk fashion belaka, atau memakai jilbab untuk menutupi kejelekan sifatmu. Ikhlaslah memakai jilbab untuk kebaikan dirimu, dan jadikan Hijab sebagai kebutuhan mu, niscaya kelak kamu akan merasakan manfaat jilbabmu dan berubahlah akhlakmu.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama untuk tidak mencampur baurkan antara Hijab dan Akhlak. Karena, Hijab atau Jilbab dan Akhlak merupakan Dua Hal yang Berbeda.

Manusia Tidak Pernah Cukup


Alkisah, suatu hari Nabi Isa As dan seorang sahabatnya berjalan di tepi sungai dan mereka memakan tiga potong roti. Satu potong untuk Nabi Isa, satu potong untuk orang itu, sisa satu potong lagi disimpan. Ketika Nabi Isa pergi minum ke sungai dan kembali, sepotong roti yang tersisa sudah tidak ada. Beliau bertanya, “Siapakah yang telah mengambil sepotong roti sisanya?” Sahabatnya itu menjawab, “Aku tidak tahu.”
Tiba-tiba mereka melihat rusa dan kedua anaknya. Dipanggillah salah satu dari anak rusa itu, lalu disembelih dan dibakar. Kemudian dimakan berdua, lalu Nabi Isa As menyuruh anak rusa yang telah dimakan itu supaya hidup kembali. Hiduplah ia seizin Allah. Kemudian Nabi Isa bertanya, “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya, siapakah yang telah mengambil sepotong roti itu?” Jawab sahabatnya, “Aku tidak tahu.”
Kemudian mereka berjalan sampai berada di hutan dan mereka sedang duduk, Nabi Isa mengambil tanah dan kerikil dan berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Tiba -tiba tanah dan kerikil itu berubah menjadi emas dan dibagi jadi tiga bagian. Beliau berkata, “Untukku sepertiga, sepertiga ini untukmu, sedangkan sepertiga sisanya ini untuk orang yang mengambil roti.” Sontak sahabat itu menjawab, “Akulah yang mengambil roti itu.”
Nabi Isa berkata, “Ambillah semua bagian ini untukmu.” Lalu, keduanya berpisah. Orang tersebut didatangi dua orang perampok dan akan membunuhnya. Orang itu bernegosiasi, “Lebih baik kita bagi tiga saja.” Kedua perampok itu setuju, lalu menyuruh salah seorang di antara mereka pergi ke pasar untuk berbelanja makanan. Maka timbullah perasaan orang yang berbelanja itu dan berkata di dalam hatinya, “Untuk apa kita membagi harta itu, lebih baik makanan ini aku bubuhi racun saja biar keduanya mati, dan aku ambil semua harta itu.” Lalu, makanan itu diberinya racun.
Sedangkan, orang yang menunggu di tempat tersebut berkata, “Untuk apa kita membagi harta ini, lebih baik jika ia datang, kita bunuh saja. Lalu, harta ini kita bagi dua saja.” Saat orang yang berbelanja telah pulang, segera dibunuh oleh keduanya, hartanya dibagi dua bagian. Keduanya pun makan dari makanan yang telah diberi racun. Tinggallah harta itu di hutan, sedangkan matilah mereka di sekitar harta itu.

Nabi Isa berjalan di hutan dan melihat kejadian tersebut. Maka, ia pun berkata kepada sahabat-sahabatnya yang lain, “Inilah contoh dunia maka berhati-hatilah kamu kepadanya.”
Begitulah betapa manusia yang sudah diliputi jiwa serakah bisa mengorbankan siapa pun yang dianggap jadi penghalang nafsunya. Penyakit keserakahan terjadi pada setiap generasi, termasuk pada umat Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya salah satu yang aku takutkan atasmu semua sepeninggalku nanti ialah apa yang akan dibukakan untukmu semua itu dari keindahan harta dunia serta hiasan-hiasannya, yakni bahwa meluapnya kekayaan pada umat Muhammad inilah yang amat ditakutkan sebab dapat merusakkan agama jikalau tidak waspada mengendalikannya (HR Bukhari-Muslim).
Kekhawatiran Rasulullah SAW justru pada rusaknya sikap beragama karena sifat rakus, terjebak pada kecintaan berlebihan pada dunia. Keserakahan biasanya identik sifat kikir. Dalam Alquran surah at-Taghobun ayat 16, Allah memuji orang yang bermurah hati, tidak kikir. “Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang yang beruntung.” Wallahu’alam.

Kejamnya Waktu Subuh


Allah SWT bersumpah dalam Al Fajr :“Demi fajar (waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al Falaq Allah mengingatkan:“Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh”.
Ada apa sebenarnya di balik waktu Subuh? Mengapa Allah sampai bersumpah demi waktu Subuh? Dan mengapa pula kita harus berlindung kepada yang menguasai waktu Subuh? Apakah waktu Subuh sangat berbahaya?
Ya, ternyata waktu Subuh memang benar-benar sangat berbahaya! Waktu Subuh itu lebih kejam dari sekawanan perampok bersenjata api. Waktu Subuh bisa lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan. Waktu Subuh bahkan lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin!
Saudaraku,
Jika ada sekawanan perampok menyatroni rumah kita, dan mengambil paksa semua barang yang kita miliki. Emas dan semua perhiasan dirampas. Uang cash puluhan juta dirampas. Laptop yang berisi data-data penting dirampas. Mobil yang belum lunas cicilan-nya juga dirampas.Nah,bisa dibayangkan bagaimana pedihnya hati kita menerima kenyataan itu?
Tapi ketahuilah, sebenarnya waktu Subuh lebih kejam dari perampok itu. Sebab jika kita ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga melalaikan shalat fajar, maka kita akan menderita kerugian yang jauh lebih besar dari sekadar kehilangan laptop dan mobil. Kita bahkan akan kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat,“Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya,” (HR Muslim).
Waktu Subuh juga bisa lebih menyeng-sarakandari sekadar kemiskinan di dunia. Sebab bagi orang-orang yang ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka pada hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja dari pahala shalatnya.
“… dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan sholat semalam suntuk” (HR Muslim).

Museum Zoologi



Kliping Museum Zoologi
(BOGOR)


1PA06

Kelompok:
    Gita Febriyanto
    Helza Ichramdany
    Rheinitha Fildza Ghassani
    Risma Ayus Qonita
    Sarah Sabrina (16515401)
    Vini Jauza Pratiwi


Universitas Gunadarma 2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Kliping tentang sejarah dan koleksi – koleksi di Museum Zoologi Bogor.

Membuat Kliping ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib di Fakultas Psikologi jurusan Psikologi Universitas Gunadarma. Kliping ini disusun untuk melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari kliping ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.




DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………...i
Daftar isi……………………………………………………....ii
A. Sejarah Gedung Museum Zoologi………………………….1
B. Gambar – gambar koleksi museum………………………...3
Daftar Pustaka………………………………………………..17
















A.   Sejarah Museum Zoologi Bogor

Sejarah Museum Zoologi Bogor Dalam kurun waktu 110 tahun ( 1894 – 2005) telah mengkoleksi sebanyak 3 juta spesimen yang terdiri dari 20.000 jenis fauna, yaitu mamalia, burung, reptil, amphibi, ikan, moluska, serangga. Kekayaan koleksi fauna di Widyasatwaloka di Cibinong merupakan kebanggaan nasional dalam mengungkapkan keanekaragaman fauna dan aset yang tidak ternilai. Ironisnya tanggal berdirinya Museum Zoologi Bogor ( MZB ) sebagai suatu lembaga ilmiah yang berskala dunia tidak diketahui secara tepat.
Sepanjang sejarahnya MZB mengalami 11 kali pergantian nama dan perkembanganya dapat dikelompokan menjadi 3 periode, yaitu periode awal (1894 - 1901), periode pancaroba (1901 – 1986), dan periode pemekaran (1987 –sekarang). Landbouw Zoologisch Museum pertama kali dipimpin oleh J.C Koningsberger yang menempati gedung seluas 402 m². Pada tahun 1906 namanya diubah menjadi Zoologisch Museum dan 4 tahun kemudian diubah menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium.
Kehadiran museum ini menjadi perhatian masyarakat yang ingin mendapar informasi mengenai fauna. Selama 25 tahun Koningsberger hanya dibantu oleh konservator P.A Ouwens yang bertugas mengumpulkan , menata, mempelajari dan menginformasikan koleksi .Sepulangnya Koningsberger ke Belanda pada tahun 1919 dan semakin tuanya Ouwens ditunjuklah pakar zoology yaitu Dr.K.W.Dammerman untuk menggantikan mereka. Dia tertarik pada pengembangan ilmiah dan membina koleksi. Jumlah tenaga ilmiah mulai diperbanyak agar setiap takson memperoleh perhatian. Setelah Dammerman, pimpinan museum dipercayakan kepada Dr. M,A Lieftinck seorang pakar serangga dari tahun 1939 – 1954 ( kecuali pada masa kependudukan Jepang ) .
Sebagian besar masa kepimpinan Lieftinck ditandai dengan masa yang tidak stabil. Semua kegiatan dikatakan tidak berkembang karena pergolakan politik. Selama masa kependudukan jepang museum di pimpin oleh prof. T. Nakai dan di ubah menjadi Dobutsu Hakobutsukan. Lieftinck pun digantikan oleh Groeneveld yang sebenarnya dia bukan ahli zoology. Setelah perang dunia II berakhir pada tahun 1944 Lieftinck mengambil alih pengelolaan museum. Pada tahun 1945 – 1947 nama Zoologisch Museum en Laboratorium dihidupkan kembali. Pada tahun 1947 itulah nama Museum Zoologicum Bogoriense diperkenalkan. Nama tersebut terus digunakan pada pemerintah RI saat mengambil alih semua intasi pemeritahan Belanda.
Pimpinan museum masih dipercayakan oleh Lieftinck hingga tahun 1954. Selanjutnya museum dierahkan kepimpinanya kepada A.M.R Wegner dia seorang kolektor zoology kebangsaan Jerman. Tidak banyak yang dapat dikembangkan pada masa itu kecuali mempersiapkan tenaga muda Indonesia sebagai pengganti. Orang Indonesia yang dipercayakan memimpin pada tahun 1960 yaitu S.Kadarsan. Masa 4 tahun terakhir, sejak 1960 merupakan masa yang paling banyak terjadi pergantian pimpinan yang dimaksudkan agar calon pemimpin mendapat pendidikan dan memiliki keterampilan yang handal. Hinga akhirnya pada tahun 2000 nama MZB diubah menjadi Bidang Zoologi dibawah naungan Pusat Penelitian Biologi – LIPI.













B.   Gambar – gambar koleksi Museum Zoologi






Ada Badak Tasik.
 Ada kisah lara sang badak (Rhinoceros Sondaicus) di museum ini.  Tiap pengunjung yang baru datang pasti termenung agak lama di depan kotak kaca dan membaca kisahnya.  Pejantan berbobot 2 ton asal Tasikmalaya ini merupakan badak terakhir di wilayah Priangan setelah ditinggal mati oleh si betina geulis pada 1914 (ditembak pemburu gelap).  Daripada si pejantan ikut tewas percuma oleh tangan tak bertanggungjawab, akhirnya sang badak pun dimasukkan dalam koleksi museum zoologi pada 1934.  Kerabatnya yang masih tersisa kini berada di TN Ujung Kulon, Banten.  Mungkin mereka juga sudah tak menyadari jika si kasep & si geulis dari Tasik sudah lama punah.

 

Ada Ikan-Ikan Besar Dari Teluk Jakart.

Teluk Jakarta pada masa silam pastilah masih mengandung sumber daya laut berlimpah.  Lihatlah replika ikan-ikan yang berhasil ditangkap dari perairan di sekitar teluk Jakarta.  Berskala ukuran asli, terdapat seekor ikan jangilus (Tetrapturus Brevirostris) dari keluarga ikan marlin yang bermoncong laksana pedang.  Seukuran panjang orang dewasa, ikan ini ditemukan di pasar ikan Jakarta pada 1933.  Tapi hingga kini kau masih bisa menemukan ikan jangilus segar di pesisir selatan khususnya Palabuhan Ratu (dagingnya bertekstur padat namun empuk laksana daging ayam) meski ukurannya tidak sebesar yang ada di museum.




IMG_5458.JPG
Burung.
 Dikumpulkan dari wilayah Indonesia Timur dan Barat. Jumlah seluruhnya 1000 jenis, meliputi 30.762 contoh binatang. Ini adalah salah satu burung dari selurahnya 1000 jenis burung.
IMG_5461.JPG
 Reptil dan Amfibi. Di daerah tropis, terutama di Indonesia jumlahnya tidak banyak. Koleksi yang tersimpan tercatat 763 jenis, diwakili oleh 19.937 contoh. Ini salah satu dari ribuan reptile yang terdapat di Museum Zoologi.
IMG_5493.JPG
Serangga
Adalah kelompok binatang yang paling banyak jumlahnya. Koleksi serangga tercatat 12.000 jenis, diwakili 2.580.000 contoh spesimen. Ini adalah macam macam jenis kupu kupu yang diawetkan.
IMG_5496.JPG

IMG_5454.JPG
Ruangan Tempat Hewan Mamalia. Jangan lupa untuk masuk ke dalam ruangan ini untuk melihat koleksi mamalia. Tepat di atas pintu masuk kita akan disajikan kepala beberapa hewan yang telah diawetkan seperti gajah, badak, menjangan. 



IMG_5462.JPG
Ada pula ikan gergaji (Pristis Perotteti) sepanjang 5 meter lebih (hasil tangkapan tahun 1924).  Ikan ini termasuk keluarga ikan pari, dan sama sekali tak ada relasi dengan hiu gergaji yang bersungut dan tinggal di laut dalam. Walau di papan nama tertera ‘ikan todak’, namun sepertinya ini kekeliruan karena seharusnya ikan jangilus-lah yang menyandang nama tsb.  Bayangkan jika kau snorkeling pada masa itu dan harus berhadapan dengan ikan-ikan sebesar ini.


IMG_5465.JPG
terdapat Koleksi aneka hewan mamalia lainnya ialah kera , bekantan, urang utan, rase, dan lainnya. Beragam binatang pengerat, lalu bajing, kalong, tak luput ikut dipajang. Sementara di seberangnya terlihat koleksi harimau, rusa, kucing, beruang, kijang, macan tutul, dan masih bayak lagi hewan yang diawetkan yang disimpan di dalam lemari kaca.
IMG_5463.JPG
IMG_5498.JPG
Tidak hanya hewan hewan saja yang diawetkan tetapi ada juga tumbuh tumbuhan yang diawetkan juga, semacam rumput dan dedaunan.


IMG_5503.JPG
Berbagai macam cangkang kerang yang dijadikan koleksi di Museum Zoologi.
IMG_5503.JPG

IMG_5499.JPG
Ini adalah berbagai contoh contoh ikan di Indonesia yang dijadikan koleksi di Museum. Ada banyak lagi species ikan ikan di Indonesia.

IMG_5501.JPG

Ini adalah berkembang biaknya ikan paus.
IMG_5432.JPG

IMG_5433.JPG
Salah satu dari spesies ikan paus yang ada, adalah paus biru.

                                     IMG_5456.JPG
Contoh – contoh Rangka Vertebrata yang ada di Museum Zoologi.
IMG_5489.JPG
Saat didalam ruangan rangka – rangka vebrata dimuseum zoologi.

IMG_5463.JPG
terdapat Koleksi aneka hewan mamalia lainnya ialah kera , bekantan, urang utan, rase, dan lainnya. Beragam binatang pengerat, lalu bajing, kalong, tak luput ikut dipajang. Sementara di seberangnya terlihat koleksi harimau, rusa, kucing, beruang, kijang, macan tutul, dan masih bayak lagi hewan yang diawetkan yang disimpan di dalam lemari kaca.

20151123_213326.jpgIni adalah tiket masuk Kebun Raya Bogor yang sudah termasuk tiket masuk Museum Zoologi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Zoologi_Bogor