Kamis, 26 November 2015

Museum Zoologi



Kliping Museum Zoologi
(BOGOR)


1PA06

Kelompok:
    Gita Febriyanto
    Helza Ichramdany
    Rheinitha Fildza Ghassani
    Risma Ayus Qonita
    Sarah Sabrina (16515401)
    Vini Jauza Pratiwi


Universitas Gunadarma 2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Kliping tentang sejarah dan koleksi – koleksi di Museum Zoologi Bogor.

Membuat Kliping ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib di Fakultas Psikologi jurusan Psikologi Universitas Gunadarma. Kliping ini disusun untuk melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari kliping ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.




DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………...i
Daftar isi……………………………………………………....ii
A. Sejarah Gedung Museum Zoologi………………………….1
B. Gambar – gambar koleksi museum………………………...3
Daftar Pustaka………………………………………………..17
















A.   Sejarah Museum Zoologi Bogor

Sejarah Museum Zoologi Bogor Dalam kurun waktu 110 tahun ( 1894 – 2005) telah mengkoleksi sebanyak 3 juta spesimen yang terdiri dari 20.000 jenis fauna, yaitu mamalia, burung, reptil, amphibi, ikan, moluska, serangga. Kekayaan koleksi fauna di Widyasatwaloka di Cibinong merupakan kebanggaan nasional dalam mengungkapkan keanekaragaman fauna dan aset yang tidak ternilai. Ironisnya tanggal berdirinya Museum Zoologi Bogor ( MZB ) sebagai suatu lembaga ilmiah yang berskala dunia tidak diketahui secara tepat.
Sepanjang sejarahnya MZB mengalami 11 kali pergantian nama dan perkembanganya dapat dikelompokan menjadi 3 periode, yaitu periode awal (1894 - 1901), periode pancaroba (1901 – 1986), dan periode pemekaran (1987 –sekarang). Landbouw Zoologisch Museum pertama kali dipimpin oleh J.C Koningsberger yang menempati gedung seluas 402 m². Pada tahun 1906 namanya diubah menjadi Zoologisch Museum dan 4 tahun kemudian diubah menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium.
Kehadiran museum ini menjadi perhatian masyarakat yang ingin mendapar informasi mengenai fauna. Selama 25 tahun Koningsberger hanya dibantu oleh konservator P.A Ouwens yang bertugas mengumpulkan , menata, mempelajari dan menginformasikan koleksi .Sepulangnya Koningsberger ke Belanda pada tahun 1919 dan semakin tuanya Ouwens ditunjuklah pakar zoology yaitu Dr.K.W.Dammerman untuk menggantikan mereka. Dia tertarik pada pengembangan ilmiah dan membina koleksi. Jumlah tenaga ilmiah mulai diperbanyak agar setiap takson memperoleh perhatian. Setelah Dammerman, pimpinan museum dipercayakan kepada Dr. M,A Lieftinck seorang pakar serangga dari tahun 1939 – 1954 ( kecuali pada masa kependudukan Jepang ) .
Sebagian besar masa kepimpinan Lieftinck ditandai dengan masa yang tidak stabil. Semua kegiatan dikatakan tidak berkembang karena pergolakan politik. Selama masa kependudukan jepang museum di pimpin oleh prof. T. Nakai dan di ubah menjadi Dobutsu Hakobutsukan. Lieftinck pun digantikan oleh Groeneveld yang sebenarnya dia bukan ahli zoology. Setelah perang dunia II berakhir pada tahun 1944 Lieftinck mengambil alih pengelolaan museum. Pada tahun 1945 – 1947 nama Zoologisch Museum en Laboratorium dihidupkan kembali. Pada tahun 1947 itulah nama Museum Zoologicum Bogoriense diperkenalkan. Nama tersebut terus digunakan pada pemerintah RI saat mengambil alih semua intasi pemeritahan Belanda.
Pimpinan museum masih dipercayakan oleh Lieftinck hingga tahun 1954. Selanjutnya museum dierahkan kepimpinanya kepada A.M.R Wegner dia seorang kolektor zoology kebangsaan Jerman. Tidak banyak yang dapat dikembangkan pada masa itu kecuali mempersiapkan tenaga muda Indonesia sebagai pengganti. Orang Indonesia yang dipercayakan memimpin pada tahun 1960 yaitu S.Kadarsan. Masa 4 tahun terakhir, sejak 1960 merupakan masa yang paling banyak terjadi pergantian pimpinan yang dimaksudkan agar calon pemimpin mendapat pendidikan dan memiliki keterampilan yang handal. Hinga akhirnya pada tahun 2000 nama MZB diubah menjadi Bidang Zoologi dibawah naungan Pusat Penelitian Biologi – LIPI.













B.   Gambar – gambar koleksi Museum Zoologi






Ada Badak Tasik.
 Ada kisah lara sang badak (Rhinoceros Sondaicus) di museum ini.  Tiap pengunjung yang baru datang pasti termenung agak lama di depan kotak kaca dan membaca kisahnya.  Pejantan berbobot 2 ton asal Tasikmalaya ini merupakan badak terakhir di wilayah Priangan setelah ditinggal mati oleh si betina geulis pada 1914 (ditembak pemburu gelap).  Daripada si pejantan ikut tewas percuma oleh tangan tak bertanggungjawab, akhirnya sang badak pun dimasukkan dalam koleksi museum zoologi pada 1934.  Kerabatnya yang masih tersisa kini berada di TN Ujung Kulon, Banten.  Mungkin mereka juga sudah tak menyadari jika si kasep & si geulis dari Tasik sudah lama punah.

 

Ada Ikan-Ikan Besar Dari Teluk Jakart.

Teluk Jakarta pada masa silam pastilah masih mengandung sumber daya laut berlimpah.  Lihatlah replika ikan-ikan yang berhasil ditangkap dari perairan di sekitar teluk Jakarta.  Berskala ukuran asli, terdapat seekor ikan jangilus (Tetrapturus Brevirostris) dari keluarga ikan marlin yang bermoncong laksana pedang.  Seukuran panjang orang dewasa, ikan ini ditemukan di pasar ikan Jakarta pada 1933.  Tapi hingga kini kau masih bisa menemukan ikan jangilus segar di pesisir selatan khususnya Palabuhan Ratu (dagingnya bertekstur padat namun empuk laksana daging ayam) meski ukurannya tidak sebesar yang ada di museum.




IMG_5458.JPG
Burung.
 Dikumpulkan dari wilayah Indonesia Timur dan Barat. Jumlah seluruhnya 1000 jenis, meliputi 30.762 contoh binatang. Ini adalah salah satu burung dari selurahnya 1000 jenis burung.
IMG_5461.JPG
 Reptil dan Amfibi. Di daerah tropis, terutama di Indonesia jumlahnya tidak banyak. Koleksi yang tersimpan tercatat 763 jenis, diwakili oleh 19.937 contoh. Ini salah satu dari ribuan reptile yang terdapat di Museum Zoologi.
IMG_5493.JPG
Serangga
Adalah kelompok binatang yang paling banyak jumlahnya. Koleksi serangga tercatat 12.000 jenis, diwakili 2.580.000 contoh spesimen. Ini adalah macam macam jenis kupu kupu yang diawetkan.
IMG_5496.JPG

IMG_5454.JPG
Ruangan Tempat Hewan Mamalia. Jangan lupa untuk masuk ke dalam ruangan ini untuk melihat koleksi mamalia. Tepat di atas pintu masuk kita akan disajikan kepala beberapa hewan yang telah diawetkan seperti gajah, badak, menjangan. 



IMG_5462.JPG
Ada pula ikan gergaji (Pristis Perotteti) sepanjang 5 meter lebih (hasil tangkapan tahun 1924).  Ikan ini termasuk keluarga ikan pari, dan sama sekali tak ada relasi dengan hiu gergaji yang bersungut dan tinggal di laut dalam. Walau di papan nama tertera ‘ikan todak’, namun sepertinya ini kekeliruan karena seharusnya ikan jangilus-lah yang menyandang nama tsb.  Bayangkan jika kau snorkeling pada masa itu dan harus berhadapan dengan ikan-ikan sebesar ini.


IMG_5465.JPG
terdapat Koleksi aneka hewan mamalia lainnya ialah kera , bekantan, urang utan, rase, dan lainnya. Beragam binatang pengerat, lalu bajing, kalong, tak luput ikut dipajang. Sementara di seberangnya terlihat koleksi harimau, rusa, kucing, beruang, kijang, macan tutul, dan masih bayak lagi hewan yang diawetkan yang disimpan di dalam lemari kaca.
IMG_5463.JPG
IMG_5498.JPG
Tidak hanya hewan hewan saja yang diawetkan tetapi ada juga tumbuh tumbuhan yang diawetkan juga, semacam rumput dan dedaunan.


IMG_5503.JPG
Berbagai macam cangkang kerang yang dijadikan koleksi di Museum Zoologi.
IMG_5503.JPG

IMG_5499.JPG
Ini adalah berbagai contoh contoh ikan di Indonesia yang dijadikan koleksi di Museum. Ada banyak lagi species ikan ikan di Indonesia.

IMG_5501.JPG

Ini adalah berkembang biaknya ikan paus.
IMG_5432.JPG

IMG_5433.JPG
Salah satu dari spesies ikan paus yang ada, adalah paus biru.

                                     IMG_5456.JPG
Contoh – contoh Rangka Vertebrata yang ada di Museum Zoologi.
IMG_5489.JPG
Saat didalam ruangan rangka – rangka vebrata dimuseum zoologi.

IMG_5463.JPG
terdapat Koleksi aneka hewan mamalia lainnya ialah kera , bekantan, urang utan, rase, dan lainnya. Beragam binatang pengerat, lalu bajing, kalong, tak luput ikut dipajang. Sementara di seberangnya terlihat koleksi harimau, rusa, kucing, beruang, kijang, macan tutul, dan masih bayak lagi hewan yang diawetkan yang disimpan di dalam lemari kaca.

20151123_213326.jpgIni adalah tiket masuk Kebun Raya Bogor yang sudah termasuk tiket masuk Museum Zoologi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Zoologi_Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar